![]() |
| aku ngadepin Anxiety Disorder |
1. Pembuka: Anxiety Datang, Indomie Jadi Teman Setia
Aku lagi asyik scroll TikTok, tiba-tiba…
Ding! Notifikasi email: “Deadline project besok pagi!”
Otakku: “Santai, masih ada waktu 12 jam.”
Jantungku: “WADUH 12 JAM? ITU CUMAN 720 MENIT, 43.200 DETIK! KITA GAK AKAN SELESAAAAAI!”
Dan begitulah, Anxiety datang lagi tanpa diundang, tanpa basa-basi. Tapi tenang, kali ini aku nggak sendirian. Aku punya Indomie, selimut, dan segudang fakta receh untuk nge-gaslight diri sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja.
2. Anxiety Itu Apa Sih? Kok Kayak Mantan yang Suka Dateng Tiba-tiba?
Penjelasan Receh:
Anxiety itu kayak Wi-Fi di kosan: kadang stable, kadang error tanpa alasan. Bedanya, kamu nggak bisa reset Anxiety dengan colok-kabel-colok-kabel.
Fakta Ilmiah:
Menurut WHO, 1 dari 13 orang di dunia punya gangguan kecemasan. Artinya, kamu mungkin pernah satu angkot dengan orang yang juga lagi overthinking gajinya habis buat beli kopi.
Anxiety bikin otakmu produktif banget (sayangnya, buat mikirin skenario terburuk). Studi di Journal of Neuroscience bilang, orang dengan anxiety punya aktivitas otak lebih tinggi di area prefrontal cortex bagian yang suka nanya “Gimana kalau…?”.
3. Tanda-Tanda Anxiety Lagi Nongkrong di Kepalaku
Ini bukan diagnosa medis, tapi lebih ke pengakuan dosa seorang anxiety enjoyer:
Cek HP 100x/jam padahal nggak ada notifikasi. “Jangan-jangan ada email masuk? Atau aku kena PHK? Atau… eh, ini cuma iklan Shopee.”
Ngira-ngira skenario kiamat karena hal receh. Contoh: “Aku telat kirim tugas 5 menit. Besok-besok nilai E, DO, nganggur, jadi pemulung, dan mati sendirian.”
Tiba-tiba jadi ahli detektif analisis chat orang. “Dia ngetik ‘OK’ doang. Pasti lagi marah. Apa aku salah? Apa dia udah nggak suka? Apa…”
Fun Fact:
80% kecemasanmu ternyata nggak pernah terjadi (sumber: Institut Ngawur Tapi Masuk Akal). Tapi otakmu tetap aja pengen prepare buat 20%-nya.
4. Aku vs Anxiety: Perang yang Bikin Capek Tapi Lucu Kalau Diceritain
Ini bukan tips medis, tapi trik receh yang (kadang) berhasil:
a. Terapi Jeda 5 Menit
Caranya: Setiap Anxiety muncul, bilang “Tunggu dulu, aku mau makan Indomie dulu. Habis itu kita lanjut overthinking-nya.”
Fakta: Otak butuh 5-10 menit untuk “reset” respons stres (sumber: American Psychological Association). Jadi, jeda makan mie bisa bikin lo lebih tenang.
b. Grounding ala Anak Kos
Caranya:
Lihat sekitar dan sebut 5 benda yang lo lihat: “Laptop, botol air, kucing tetangga, kaos oblong, semut yang ngambil remukan Indomie.”
Tarik napas dalem-dalem… terus teriak “YA AMPUN SEMUT ITU IMUT BANGET!”
Manfaat: Grounding bantu fokus ke hal nyata, bukan skenario fiksi di kepala.
c. Talk to Yourself kayak Bintang Film
Contoh:
“Kita bisa lewatin ini. Kita kuat. Kita… eh, kamu udah cuci piring belum?”
“Tenang, ini cuma Anxiety. Dia cuma tamu, bukan pemilik rumah.”
Fakta Kocak:
Orang yang sering ngobrol sama diri sendiri 37% lebih cepat nemu solusi (sumber: Universitas Diri Sendiri).
5. Ketika Aku Sadar Anxiety Bisa Jadi Superpower
Jangan salah, Anxiety nggak cuma bikin lemes. Kadang, dia juga bawa “kado” tak terduga:
Detektor Masalah Super Cepat: Anxiety bikin kamu peka sama risiko. “Ini bisa jadi bahan meeting yang insightful… atau bahan overthinking jam 2 pagi.”
Kreativitas Meningkat: Banyak seniman/penulis punya anxiety. Contoh: JK Rowling bilang ide Harry Potter muncul pas dia lagi “stuck” dan cemas akan masa depan.
Empati Lebih Tinggi: Karena sering merasakan emosi negatif, kamu jadi lebih ngerti perasaan orang lain. “Tapi jangan sampe kebanyakan, nanti jadi people pleaser.”
Data Menarik:
Orang dengan anxiety punya kecerdasan emosional lebih tinggi (studi dari University of Illinois). Jadi, kamu mungkin lebih jago baca situasi sosial!
6. Kisah Sukses (Receh) Aku Ngadepin Anxiety
Suatu hari, Anxiety-ku lagi on fire pas mau presentasi di kantor. Ini ceritanya:
Pagi Hari: “Aku harus bolos! Nanti suaraku gemetar, nggak bisa jawab pertanyaan, terus dikira incompetent!”
Siang Hari: “Udah, aku terima. Gagal juga nggak apa-apa. Paling cuma dikirim ke divisi arsip… atau dipecat… atau…”
Sore Hari: Ternyata presentasi lancar! “Tadi audience malah senyum-senyum. Anxiety, kamu tuh suka drama queen banget!”
Lesson Learned:
90% skenario terburukmu nggak bakal terjadi. Tapi Anxiety tetap aja pengen jadi scriptwriter film horor.
7. Penutup: Anxiety Bukan Musuh, Tapi Frenemy
Jadi, kalau Anxiety datang lagi, coba sapa dia kayak ini:
“Hai Anxiety, kamu lagi on ya? Aku lagi sibuk, nih. Mau rebahan dulu 10 menit. Nanti kita overthinking bareng, ya!”
P.S:
Kalau Anxiety-nya udah kayak badai, jangan ragu cari bantuan profesional. Terapi itu kayak servis motor biar mesin otak tetap oke!
Share cerita Anxiety-mu di komen! Siapa tau kita bisa bikin grup WA Anxiety Club anggota pertama aku, kamu, dan si semut tadi.
Tetap semangat! Ingat, kamu nggak sendirian. Bahkan semut di dinding juga mungkin lagi anxiety mikirin cuaca besok.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar