Aku bingung, harus sedih atau ketawa. Barusan kubuka galeri HP, ada folder berjudul "Muka Hari Ini" berisi 84 selfie. Delapan puluh empat! Padahal niatku cuma satu—satu saja yang mau kuposting. Tapi sampai sekarang, lewat jam prime time Instagram, tak satu pun terasa cukup layak.
Ini bukan pertama kalinya.
- Pas Muka Lagi Oke, Kamera Malah Gak Kompak
Ada yang senyumnya bagus, tapi mata setengah merem.
Ada yang angle-nya keren, tapi rambut ketutupan jendela.
Akhirnya, "Udah deh, besok aja." Tapi besok pun berulang.
- Aku Bukan Satu-satunya
Lucu, ya? Cantik merasa tak cantik, ganteng merasa kurang ganteng. Kita punya standar "harusnya wajahku kayak gini", tapi standar itu kita sendiri yang buat—dan kita sendiri yang gagal memenuhinya.
- Selfie Fatigue: Ketika Terlalu Banyak Pilihan Bikin Bingung
- "Ini senyumnya kaku."
- "Itu angle-nya kurang."
- "Ini lighting-nya dingin."
- "Itu kayak bukan aku."
Padahal tujuannya cuma mau posting dengan caption "Monday mood ".
- Mungkin Kita Lagi Mencari Diri, Bukan Cuma Selfie
Cantik tapi tak cari perhatian.
Strong tapi tetap sweet.
Tapi mana ada satu foto yang bisa mewakili semua itu? Akhirnya, alih-alih puas, kita malah makin ragu pada diri sendiri.
- Validasi yang Tak Kunjung Datang
"Makin cakep ya?"
"Kameranya apaan?"
Kalau tak yakin foto itu dapat reaksi seperti itu, lebih baik disimpan. Lebih sakit lihat foto yang kupikir "keren", tapi cuma dapat 12 likes.
- Galeri HP: Tumpukan Versi Diri
"Ini aku baru bangun, wajah zombie tapi nyata."
"Ini aku di toilet kantor, menangis lalu retouch makeup sebelum selfie."
Itu semua untukku—bukti bahwa aku pernah bertahan.
- Tapi Aku Capek...
Aku rindu masa ketika selfie hanya untuk lucu-lucuan, bukan kompetisi estetika.
- Belajar Menerima yang "Seadanya"
- Kita Tak Sendirian
- Yang Terpenting Bukan Hasilnya, Tapi Perasaanmu Saat Itu
Jadi, untuk selfie ke-85 nanti? Aku akan posting.
- Rambut acak-acakan? Gapapa.
- Lighting agak kuning? Boleh saja.
- Senyum setengah hati? Itu juga bagian dari aku.
Karena yang lebih penting dari likes atau komentar adalah belajar mencintai diri sendiri—tanpa syarat.
Kapan terakhir kali kamu mengambil selfie dan merasa... cukup?
Jika tulisan ini menyentuhmu, bagikan. Mungkin ada temanmu yang sedang bingung memilih foto dari tumpukan selfie di galerinya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar