29 April 2018

Yang Terlupakan

Di pertigaan jalan kampung dekat mushola tua.
Tiba-tiba desir angin membawa sosokmu di hadapanku.
Berjeda tiga empat lima petak kontrakan.
Sumringah kupangkas jarak di antara kita.
‘Apa kabar?’
Tak seketika aku bertemu dengan manisnya guratan senyummu di masa lalu.
Tak seketika kata keluar dari bibirmu untuk menjawab kerinduanku.
Detak jantungku pun berlarian seperti kelereng yang terserak kaki.
Sorotmu menatapku curiga.
Seakan aku pesakitan yang telah mencuri dan meremukkan asa yang kau punya.
Dan ya…
Aku yang merasa kerdil tiba-tiba
Aku yang berharap bumi mampu menelanku sekejap mata
Aku yang menunggu, “Haaaiii, kabar baik. Kamu apa kabar?”
Dan benar, runtuhlah seketika.
Mengernyit menatapku lupa.
“Siapa kamu?”
Terucap dari kamu
Yang belasan tahun aku rindui dari buku kenangan sekolah kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar