CINTA YANG MEMBEBASKAN
By Neni Hariyati
"KENANGANNYA MASIH ADA,TAPI SAKITNYA UDAH GAK DI INGAT LAGI KOK,, ;) MAKASIH YA BUAT SOMEONE YANG UDAH BERHASIL MENCURI HATIKU DAN MEMBUANGNYA KE TONG SAMPAH ☺ KARENAMU AKU DAPAT HIDAYAH ☺ :-x –Terberkati"
Status terakhir di fb demikian. "Hey,kamu kenapa.? Galau,kamu patah hati.? Dengan siapa.? Bukannya kamu jomblo senior.?'' Bingung dengan pertanyaan dan jawaban sendiri. Haahh hari gini masih ngungkapi kemarahan di sosmed,emang loe gak punya tempat curhat yang lebih baik dari sosmed,kecanduan setatus loe kan. Hhahaa,,,mungkin ia.
Beberapa hari kemudian status fiksi sesuai feeling hati kembali meluncur,kali ini benar-benar melankolis.
Dear: Kumbang Jalang
Hal yang mutlak,pertemuan pasti berakhir dengan perpisahan...
Dimana telah tercipta kenangan yang berujung kekecawaan...
Semu berujung kekecawaan...
Semua itu akan terekam dalam memori...
Walau sejarah hanya berbatas lokasi...
Cerita,canda,tawa pernah berargumen dengan hati...
Mengandaskan cinta dengan logika...
Memang hanya sebatas lintas,tapi hati ini telah merasakan sakit yang tanpa bekas luka...
Jangan pernah tanyakan kenapa...??
Cukup doa saja,agar ku baik-baik saja...
Karena harapanku untukmu juga sama...
Jangan tanyakan kenapa..???
Karena kau tahu pasti jawabannya...
Berbahagialah,dan jaga hati yang telah kau pilih dengan hatimu...
Walau kau tak tahu,tanpa sengaja ada hati yang jatuh karena hatimu...
Banggalah,kau berhasil melukiskan pelangi pada hati yang layu dalam bathin...
Biar aku sendiri,mengadu pada hati yang sepi...
Biarlah bunga layu dalam hati...
Sebab asa masih bisa mengukir mimpi...
Terima kasih,dan bersyukurlah...
Sungguh Allah itu Maha Cinta.... ☺
Dan like dari pengikut cukup banyak. Aku pun tak tahu kenapa hatiku membawa imajinasiku untuk menulis kata demikian,berharap ada respon darinya,tapi itu sia-sia. Tak ada kabar privasi darinya hanya sekedar tentang pekerjaanya saja. Siang itu sebelum aku membuat stataus di fb ku,dia sempat menelponku,meski sempat beberapa kali terputus aku masih merekam jelas setiap perkataannya.
"Teringatnya,kenangan waktu itu kau gak apa-apa kan.? Apa kau benci sama abang.? Abang udah mau nikah loh dek,minta maaflah abang ya kalau kau sakit hati sama abang. Tapi abang mau tahu isi hatimu,jelaskanlah sama abang." Begitu suara di seberang sana.
"Sudahlah,itu sudah tak penting. Jika ingin dijelaskan pun aku tak bisa,aku bingung harus mulai darimana". Bla bla bla. Pembicaraan kami pun terputus tanpa kesan.
Hatiku seketika kesal,kenapa dia harus hadir lagi disaat aku hampir melupakannya. Dan kini,semua tentangnya kembali menari-nari dalam hilusinasiku. Payah,pikirku. Kenapa aku harus terus memikirkannya,apa karena aku jatuh cinta padanya? Hah,jatuh cinta? Cinta yang seperti apa yang aku alami saat ini? Cinta buta atau cinta gilakah?. 'Cinta buta' mungkin tidak,karena aku masih bisa melihat kenyataan bahwa dia bukan milikku dan takkan pernah jadi milikku selamanya. 'Cinta gila' mungkin,karenanya aku hampir menjadi orang gila. Setiap saat aku selalu menghayalkan semua kisah lalu kami,menghayalkan semua ceritanya jika saja dulu aku bisa menyimpulkan setiap kata-katanya,menghayalkan yang tak seharusnya ku hayalkan tentangnya,menghayalkan dirinya di setiap sudut ruangan kantor itu,dan lagi-lagi sibening itu keluar dari muaranya,begitulah hari-hariku menjadi bodoh ketika dia meninggalkan ku karena tuntutan profesi.
Rasa ini hanya sebatas lokasi,pikirku. Namun,sejarah tetaplah sejarah yang tak bisa luput dari ingatan. Jujur,Aku tak bisa melupakannya begitu saja,hari-hariku selepas kepergiannya menyisakan duka yang teramat bagiku,dilemaku masih terbayang dengan sosoknya ditiap ruangan kantor itu.
Oktober 2014,tak ingat tepatnya kapan. Saat itulah pertama kali aku menjajakan kaki di sebuah kantor dimana tamatan SMA ku mengubah statusku menjadi seorang pekerja cleanning service. Awalnya pekerjaan itu cukup berat ku rasakan karena biarpun miskin,orang tuaku tak pernah menyuruhku untuk menjadi babu. Namun,apa mau dikata inilah proses dimana hidup itu adalah perjuangan.
Meski setengah hati aku menjalani pekerjaanku ini,selalu ada seseorang yang menguatkan hatiku. Dia adalah...adalah... jreng jreng jreng... 'sedikit ngelebay'.Dia adalah fatner yang sederajat denganku dalam struktur kantor tersebut. Security feat cleanning service,yang sejak awal sudah mengajakku bermain hingga terlalu jauh aku memahami arti kedekatan kami. Hampir setahun sudah kami menjadi rekan kerja,selalu saja ada hal yang mendekatkan kami hingga candaan itu berbuah gosip. Gosip yang mengganggu ketenangan jiwaku,namun selalu aku nantikan. Siapa yang tak kagum dengan sosok pria mapan,dewasa,humoris,satu poin yang membuatku terkesan padanya adalah rajin dan kreatifnya.
Ada saja hal konyol yang selalu ia lakukan untuk membuatku ilfil,namun setiap kali aku menggerutu jengkel dengannya ia hanya mengucapkan "Tapi,kamu suka kan?" benar-benar pria konyol,batinku.
Kedekatan kami semakin menimbulkan kecurigaan antara rekan-rekan yang lain,tapi kami membantah adanya yang istimewa diantara kami berdua. Toh nyatanya memang tidak ada bukti yang menunjukkan jika kami pernah jalan atau makan bareng di luar. Kedekatan kami hanya sebatas lingkungan kantor itu saja,tak lebih. Dibilang rekan kerja namun intim,dibilang abang adik tak ada hubungan family yang memebenarkan,ya seperti itulah hubungan kami. Saling tukar pendapat tentang hal pekerjaan dan pengalaman lainnya. Bahkan dia pernah menceritakan tentang kisah asmaranya yang ku rasa tak pernah berujung happy ending. Selalu saja berujung dengan air mata. Dari mulai cinta pertamanya yang hanya cinta buah kelapa,cinta keduanya yang harus kalah dengan cinta masa lalu gadisnya,cinta ketiganya yang harus berujung di pelaminan dan dia sebagai tamu undangannya. Waahh,kalau di filimkan mungkin jadi trendup mengalahkan cerita 'Ayat-Ayat Cinta'. Sampai pada cintanya yang kesekian kali,lalu terakhir ia menemukan cinta yang ku rasa berawal dari kegilaan. Ya,bagaimana mungkin seorang wanita yang baru bertemu sekali dan hanya komunikasi via BBM berani mengajak lelakinya menikah saat itu juga. Lantas setelah di tantang oleh lelakinya ia malah seperti berlari dari topik pembahasan. Aduuhh,,kesel banget dah denger cerita tu security gila. Tiap kali dia mau curhat,aku langsung cari pelampiasan buat ngelupainnya,tapi aku pun tak sanggup untuk tak mendengarnya bicara sehari saja. Semua keluh kesahnya ia ceritakan selama ia berhubungan dengan si kembang mekar,julukan ku untuk wanita yang berhasil merogohkan benteng perhatiannya padaku. Aaaggghhh...andai aku bisa menarik kembali perasaanku pada kumbang jalang itu,aku hanya ingin menjadi temannya saja tanpa ada rasa sayang. ☹
Aku tak sempat lagi untuk mengungkapkan perasaanku padanya meski ia sudah memberikan waktu terakhir untukku berbicara,namun apa daya hatiku rapuh sekali hingga tak sanggup untuk berkata. Sebagai lelaki dewasa,tanpa ku ungkapkan pun pasti ia sudah bisa membaca setiap gerak-gerik yang ku tuju padanya,dari mataku saja seharusnya ia bisa paham tentang lukaku. Tapi,itulah yang dikatakannya bahwa lelaki itu brengsek.!!!! Memang,aku sendiri yang mengacungkan jempol untuk itu. Di hari terakhir sebelum ia mutasi dari kantor yang sudah mengukirkan sejarahku dengannya,ia membuatku benar-benar tak berdaya untuk melupakannya. Inilah kenangan yang ia berikan padaku,inilah cinta ku yang berbalas dusta,inilah lukaku yang tergores nafsunya. Bagaimana mungkin ia memberikan pelukan mesra dan mencumbuku hingga aku terbuai dalam kenikmatan yang menjerumuskan batinku sendiri.
"Oh,Tuhan. Andai ini bisa ku rasakan dalam ikatan yang engkau ridhoi,aku ingin memilikinya meski perbedaan itu nyata menghalangi,meski waktu mungkin tak mengizinkanku,meski mungkin hanya rasaku saja"
Sesak terasa jantungku melepaskan pelukannya dengan paksa,meski saat berada di pelukannya jauh lebih sesak,namun tak ku pungkiri aku juga menikmatinya. Senyumnya,aku tak tau apakah itu senyum kemenangannya setelah menjatuhkan puncak kelemahanku,apakah itu senyum untuk jawaban dari rasaku padanya? Entahlah,yang pasti aku benar-benar merasakan pedih untuk kedua kalinya setelah kepergian mama ku beberapa tahun lalu. Bodoh sekali jika ku ingat aku hanya bisa menangisi semua kenangan itu,namun aku pun tak bisa lepas dari bayangannya. Mungkin karena memang dia yang benar-benar berhasil mencuri dan membuang hatiku tanpa arah. Dasar 'KUMBANG JALANG'. Tak merasa berdosakah engkau telah menjatuhkan mawar yang kokoh dengan durinya?
Aku marah,bukan berarti menyalahkkan takdir. Aku marah dan kecewa pada diriku sendiri. Kenapa saat ia memberikan kesempatan terakhir untu ku mengungkapakannya,aku malah membisu dan dengan bodoh tersenyum dan mengatakan 'tidak'. Penyesalan memang selalu datang terlambat,karenanya aku bertekad untuk menjadikan itu sebagai pelajaran,dan satu yang menjadi keikhlasanku adalah benar bahwa cinta tak harus memiliki.
Akhirnya setelah beberapa bulan kepergiannya yang masih membiaskan sedikit luka di hatiku ini,kembali membuat memar lukaku dengan kabar bahagianya yang telah resmi bersanding dengan si 'Kembang Mekar'. Kali ini,aku tak menangisi luka itu,tapi aku berusaha bersorak agar semangatku kembali 45. Aku yakin cinta untukku akan datang dariNya,entah siapa,entah kapan,entah dimana. Yang pasti aku tetap tawaqqal bersamaNya. Sejak saat itulah aku menyadari bahwa untuk pertama kalinya aku jatuh dan sakit karena cinta,tapi tidak dengan hatiku yang masih memilikNya. Inilah bentuk keccemburuanNya dengan membebaskanku dari rasa cinta yang salah dan kembali mendekatkan diri pada pemilik kehidupan. Sungguh,tiada cinta yang abadi selainNya.
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar